Monday, October 12, 2009

so, how's your last ramadhan ??



ramadhan tahun ini, saya awali dengan keinginan untuk ikut pesantren kilat.
kalo nantinya bisa lebih ikhsan dan bertaqwa, itu bonusnya.
yang lebih saya cari adalah suasananya.
sama seperti ketika sahur tak melihat tayangan jazirah arab
atau tanah para nabi.
rasanya ada yang kurang.
entah kenapa, menjelang Ramadhan kemaren saya begitu rindu dengan sisi religius saya.
(emang pernah religius, gitu ?? ya pernah lah... buktinya bisa rindu. hehhehheehhe....)

tapi sampai Ramadhan berakhir, keinginan saya untuk ikut pesanten kilat belum kesampaian juga. hmmm.... pesantren kilat, belajar mengaji setiap hari...

sejauh yang saya ingat, pengalaman belajar mengaji saya tidak menyenangkan.
sangat-sangat tidak menyenangkan.

dulu waktu masih SD, saya ikut TPA di masjid depan rumah.
niat saya untuk bisa baca tulis alquran cuman nyampe level iqra.
dan kayaknya iqra 1 pun ga selesai gara-gara dibilang
"mau belajar ngaji apa cari ta'jil ??".
semenjak saat itu saya tak pernah lagi datang ke TPA.

pengalaman ke dua adalah semasa SMA
suatu hari ada tes agama, ujian membaca alquran.
dengan bimbingan salah satu sepupu, saya belajar lagi dari awal.
dari alif, ba, ta, tsa, jim, ha, dan khok.
meskipun tertatih-tatih, saya sudah lumayan bisa membaca huruf arab bersambung.
di hari ujian, saya sudah lumayan lancar membaca alquran.
sampai akhirnya guru penguji saya bertanya
"kamu pasti udah ngapalin dari rumah ya ?!".
holly shyiettt... ucapan yang keluar dari mulut guru itu, sukses bikin saya ngedrop dan ga mau lagi urusan sama arab-araban.

sebenernya sih dari awal harusnya saya ga memikirkan ucapan mereka.
apakah saya datang ke TPA untuk belajar mengaji atau cari tajil, itu urusan saya.
apakah saya benar bisa baca alquran ataukah saya menghafal di rumah, itu juga urusan saya.
itu urusan saya dan tuhan saya.
berhubung di dunia ini yang lebih keliatan adalah yang sifatnya penampakan,
jadilah saya sakit hati dan patah semangat.
mungkin tindakan saya bisa dibilang bodoh karena menyerah hanya karena hal sepele seperti itu. tapi harga diri saya juga ga terima kalo disepelekan seperti itu.

well, pada akhirnya harga diri dan kebodohan saya, terlihat tipis sekali bedanya.
tapi saya ga mau kelihatan dua-duanya. sudah bodoh, ga punya harga diri pula.

balik ke ramadhan tahun ini.
ada hadis yang mengatakan:
"hari ini harus lebih baik dari kemaren, dan hari esok harus lebih baik dari pada hari ini".
secara kuantitas, jelas ramadhan tahun ini lebih baik daripada tahun kemaren.
tahun ini saya cuman bolong tiga, meskipun akhirnya tetep ga sholat Ied juga. (dibanding tahun kemaren: kebanyakan nongkrongin bubur kacang ijo Singosari, total puasa cuman 4 hari, dan ga sholat ied pula).
jadi bisa dibilang, tahun ini secara kuantitas saya lebih baik.
secara kuantitas.

secara kualitas sendiri saya juga merasa lebih baik daripada tahun kemaren.
setidaknya tahun ini ada niatan ikut pesantren kilat, buka bersama, status FACEBOOK yang lumayan bertema syariah (mendadak semua teman bertanya "kamu insyaf ya ??". emang saya abis ngapain ya, kok ditanya insyaf segala. but that's fine, teman-teman saya memang sangat perhatian. hehehheheeee...).

secara kualitas, saya merasa lebih bersemangat menghadapi bulan ramadhan tahun ini. merasa lebih excited menanti kedatangannya dan lebih niat dalam menjalaninya.
benar kata orang kalo lingkungan itu mempengaruhi kelakuan kita.
seperti bunyi pepatah paling terkenal:
"kalo bergaul dengan penjual minyak wangi, pasti jadi ikutan wangi".

secara kuantitas merasa lebih baik,
dan secara kualitas juga merasa lebih baik.
apakah amalan saya juga lebih baik ??
apakah saya dapat pahala di tahun ini ??
yang ini saya ga berani mengkalkulasikannya sama sekali.

ada satu kalimat yang sangat saya sukai di bulan romadhon tahun ini:
"saling menguatkan di bulan yang baik".
saya merasakannya dalam setiap status dan komen sahabat-sahabat saya.
tak harus dengan saling mengucapkan "semangat ya, tinggal 5 jam lagi !!" atau "ayo, kamu bisa !!".

semangat yang ini lebih terasa di hati.
ada yang masang petikan doa
ada yang masang hadis
ada yang masang cerita islami,
ada juga yang masang waktu imsyak seriap hari.
saya sangat terkesan dengan mereka-mereka ini.
selalu mau berbagi pengetahuan, dan kekuatan.
saya yang udah ruwet di depan komputer, bisa senyum lagi.
saya yang ga tau, jadi rambah tau.
dan saya bersyukur karena puasa tahun ini, ada FACEBOOK yang menemani.

so, how's your last ramadhan ??

No comments:

Post a Comment