Monday, November 2, 2009

lima lagu lima cerita

cerita tentang seorang gadis dan kereta, segerombolan vampire muda dari New York, duo elektronis kronis dari Paris, gadis-gadis modis yang bermain keyboard dengan manis, dan para raja kedamaian dari Norwegia.


1. cerita tentang seorang gadis dan kereta.

pada suatu hari yang cerah di pertengahan bulan juli, Imogen Heap datang dengan album barunya: Elipse. Sebuah album yang dari awal hingga akhir produksi melibatkan begitu banyak emosi.

cerita bermula ketika Ms. Heap memutuskan pindah dan akhirnya berencana merombak rumah barunya. di awal pengerjaan semua terasa menyenangkan, tapi begitu mulai merombak sebuah ruangan untuk dijadikan studio musik, dia mulai merasa keteteran. belum lagi perasaan tertekan yang saat itu sedang ia rasakan.

suatu hari, karena ajakan seorang sahabat, dia memutuskan untuk meninggalkan semua masalahnya di rumah dan melebur dengan peradaban. Ms. Heap pergi ke sebuah festival musik yang lokasinya berjarak tiga jam perjalanan naik kereta dari rumahnya.

sayang disayang, semuanya tidak berjalan sesuai rencana. ada kalanya kadang kita ingin take a break dari semua hal yang membebani pikiran dan pergi ke suatu tempat yang menyenangkan. tapi apa mau dikata, sampai di tempat pelarian pun ternyata masih kepikiran dan tambah senewen karenanya. niatnya mau cari kesenangan, malah berakhir dengan perasaan tidak nyaman. kira-kira itulah yang dialami Ms. Heap saat itu. festival musik yang sebenarnya bagus dan berjalan mulus, malah jadi hambar dan membosankan. orang-orang yang menarik dan menyenangkan untuk ditemui, malah jadi sosok yang dingin dan tak peduli. yang diinginkan Ms. Heap saat itu hanyalah naik kereta dan pulang ke rumah secepatnya. inilah cerita yang melatarbelakangi single pertamanya: First Train Home.

single First Train Home merekam banyak sekali emosi tentang ketidakpuasan, kerja keras, obsesi, penghargaan, kebahagiaan, ego dan harapan. ketika pertama kali saya mendengarkan single ini, saya merasa tenang dan percaya bahwa semua akan baik-baik saja. dan yang paling penting, saya merasa kuat menjalaninya. sungguh sebuah single yang kuat sekali.

single ini pertama kali diperdengarkan pada tanggal 10 juli 2009 di sebuah acara radio. video musiknya sendiri ada dua versi. yang pertama disutradarai oleh Es Devlin dan video yang kedua disutradarai sendiri karena Ms. Heap ga puas dengan hasil yang pertama. single First Train Home secara ajaib mengawali debutnya dengan langsung nangkring di posisi pertama tangga lagu P*chart dan menggeser single I Gotta Feeling dari Black Eyed Peas yang sebelumnya sudah enam minggu berturut-turut menjadi jawara di tangga lagu itu.



2. cerita tentang segerombolan vampire muda dari New York.

di New York sana, ada empat orang pemuda dengan penampilan diatas rata-rata yang sepakat membentuk sebuah group band dengan nama Vampire Weekend. setelah tahun kemaren mereka menjejali kita dengan kisah cinta antar mahasiswa penghuni asrama dan kisah tentang Dalai Lama, kini mereka sedang mempersiapkan diri untuk menghibur kita kembali.

rencananya album terbaru mereka, Contra, baru akan dirilis di bulan januari tahun depan. tapi sejak pertengahan bulan oktober kemaren, mereka sudah mulai tebar pesona dengan merilis single pertama mereka, Horchata, yang bebas unduh di dunia maya. musiknya masih keren, masih ada unsur Kongo-Afrika yang mewarnai dan menginspirasi mereka. liriknya juga masih tetap provokatif dengan memasukkan sederet kata-kata yang memaksa kita untuk membuka ensiklopedia kalau ingin tahu apa maknanya. tapi secara total lagu ini sangat keren. musiknya naik turun dengan sempurna dan kata-kata seperti: Horchata, Balaclava, Aranciata, dan Masada takkan menghalangi kita untuk bersenandung mengiringinya.

saya rasa tidaklah mudah menjadi seorang Vampire Weekend di masa transisi menuju album kedua mereka. ada banyak sekali tuntutan, tekanan dan pembuktian yang harus mereka hadapi karena album pertama telah mendatangkan berbagai pujian dan pengakuan yang luar biasa atas image, sounds, dan look mereka. sosok mereka sendiri kini juga sudah menjelma menjadi the it boy/band di industri musik indie.

menjadi besar dan tenar bukanlah perkara yang mudah. ada banyak contoh kasus tentang sosok-sosok happening dengan penjualan album pertama yang meledak luar biasa, namun di akhir cerita mereka hanya dikenal sebagai artis one hit wonder saja.

nama album terbaru mereka, Contra, mengingatkan saya pada nama sebuah game dari jaman dulu kala. jaman ketika game masih dimainin pake Nintendo dan Spica. game itu dimainkan dengan semangat untuk melewati setiap tantangan dan rintangan agar bisa terus berkembang dan naik ke level berikutnya. Dan mungkin saja memang game inilah yang mengispirasi dan menjadi spirit Vampire Weekend saat ini.



3. cerita tentang duo elektronis kronis dari Paris.

di sebuah sudut di kota Paris, tinggallah duo elektronis kronis bernama Jean-Benoît Dunckel dan Nicolas Godin. diantara teman, keluarga dan tetangga, mereka dikenal sebagai pribadi yang menyenangkan. diantara saya, anda dan sebagian penduduk dunia lainnya, kita mengenal mereka sebagai duo AIR. diwaktu senggangnya, mungkin kita bisa menemukan mereka sedang kongkow-kongkow di Atlas Studio, yang merupakan ruang kreasi baru mereka. tapi kalo misalnya kita ga sempet mampir ke Paris dan menyapa mereka secara langsung, kita bisa menemui mereka dan melihat-lihat isi studio mereka melalui sambungan YOUTUBE.

AIR baru saja merilis album keenam mereka yang berjudul Love 2. single pertama mereka yang berjudul Do The Joy (yang ternyata nggak joy joy amat) sudah bisa diunduh secara gratis sejak 6 July 2009. album Love 2 sendiri dirilis perdana di Jepang pada tanggal 30 September 2009 dan di awal bulan oktober kemarin, album tersebut sudah tersedia di berbagai toko musik di seluruh dunia. ini merupakan album pertama mereka yang direkam di studio milik mereka sendiri.

menurut AIR, sebuah studio mempunyai peran yang sangat vital bagi kelangsungan hidup seorang artis. dan alasan mereka membangun Atlas Studio pada dasarnya agar mereka tetap bisa membuat musik dengan maksimal, tanpa peduli berapa banyak uang yang dihabiskan oleh record companies untuk menyewa sebuah studio rekaman yang sesuai dengan standar dan atmosfer yang mereka inginkan.

perkenalan pertama kita dengan Air diawali ketika mereka meluncurkan album klasik mereka ditahun 1998: Moon Safari. dan ditahun-tahun berikutnya, mereka telah memperkaya wawasan dan koleksi kita dengan berbagai kumpulan single pop elektronis yang bisa dibilang sangat manis, romantis, atmospheric, dan tentunya diproduksi dengan maksimal. begitu juga dengan single terbaru mereka: Sing Sang Sung. sebuah lagu pop elektronis yang sanggup membuat kita tak henti-hentinya sing along.



4. cerita tentang gadis-gadis modis yang bermain keyboard dengan manis.

sepertinya kota New York tak pernah berhenti menawarkan cerita pada kita. kali ini ada cerita tentang tiga orang gadis manis yang suka bermain keyboard dengan penampilan yang sangat modis. gadis pertama bernama Erika Forster, gadis kedua bernama Annie Hart dan gadis ketiga bernama Heather D'Angelo. kota New York dan seluruh belahan dunia mengenal mereka sebagai Au Revoir Simone.

kadang mereka bertiga disebut sebagai trio electronic pop, kadang disebut indie pop, dilain waktu disebut synth pop, piano pop, dan kadang dream pop. basically mereka dilabeli dengan apapun yang terdengar keren dengan akhiran pop.

tapi mereka lebih suka kalau disebut sebagai trio dreamy electronic organic lo-fi keyboard pop. sama seperti anda, saya sendiri juga mengelus dada ketika tau nama genre pilihan mereka. sebuah genre yang terdengar seperti sekumpulan kata yang begitu tekhnis, edgy, avant garde, dan canggih sekali.

saat ini mereka masih sibuk mempromosikan album kedua mereka: Still Light, Still Night. beberapa waktu yang lalu Neon Indian meremix salah satu lagu dari album itu, Another Likely Story, menjadi sedikit terdengar lebih psychedelic. dan baru-baru ini Tanlines juga tertarik untuk ikut meramaikan keadaan dengan meremix single Shadows.

saya suka sekali dengan single hasil kawin silang ini. Shadows adalah single yang keren. liriknya yang sangat waras dan bijaksana dinyanyikan oleh Erika, Annie dan Heather dengan proporsional. dan balutan musik dari Tanlines membuat single ini menjadi terdengar makin maksimal. kalau misalnya suatu saat anda merasa hubungan yang anda miliki sudah tak bisa lagi diselamatkan, maka saat itulah waktu yang tepat bagi anda untuk mendengarkan single ini. nikmati musiknya, simak liriknya, dan kemudian menjadi bijaksana setelahnya.



5. cerita tentang para raja kedamaian dari Norwegia.

nun jauh di Norwegia sana, tinggalah dua orang pria yang tau benar bagaimana cara membuat lagu balada. yang satu bernama Erlend Øye dan satunya lagi bernama Eirik Glambek Bøe. mereka berdua pertama kali berjumpa ketika masih berumur sepuluh tahun dalam sebuah lomba geografi di kota mereka.

berawal dari pertemuan di lomba geografi, mereka kemudian menjadi sahabat sejati. di usia remaja, mereka sempat membuat sebuah band bernama Skog dan merilis sebuah EP berjudul Tom Tids Tale. tapi band yang beranggotakan sekumpulan abg-abg labil ini tidak bertahan lama karena di tahun 1999 band ini memutuskan untuk berpisah jalan. dan cerita duo Kings of Convenience dimulai dari sini.

kecintaan mereka pada Belle & Sebastian dan Simon and Garfunkel sukses membimbing Erlend dan Eirik dalam membuat melodi yang indah, suara yang menghanyutkan, serta petikan gitar yang mempesona. di tahun 2001, mereka hijrah ke london, bersua dengan seorang produser bernama Ken Nelson (yang kebetulan juga produser dari super-band Coldplay), dan merilis album pertama mereka: Quiet Is The New Loud. tak berapa lama kemudian Erlend dan Eirik merilis album kedua mereka: Versus, yang pada dasarnya merupakan edisi remix dari album perdana mereka.

tentunya anda masih ingat kejadian di tahun 2004, dimana saat itu seolah-olah dunia dilanda Norway invasion. pemicunya tak lain dan tak bukan adalah dirilisnya album ketiga Kings of Convenience yang berjudul Riot On An Empty Street. album ini meledak hebat dan mendadak nama Kings of Convenience menjadi pujaan semua orang. saking kerennya album Riot On An Empty Street, bahkan sampai tahun 2006 pun nama Kings of Convenience masih happening.

lima tahun kemudian, Eirik dan Erlend kembali lagi dengan album terbaru mereka: Declaration of Dependence. jeda waktu lima tahun ternyata tak menghilangkan daya tarik dan kedamaian yang biasanya mereka berikan. kita masih bisa mengenali single terbaru mereka, Mrs. Cold, sebagai sebuah lagu yang sangat khas a la Kings of Convenience. sebuah lagu dengan melodi yang indah, suara vokal yang menghanyutkan, lengkap dengan iringan suara gitar yang mempesona. benar-benar sebuah lagu yang sempurna untuk mengiringi acara hore sore-sore kita.

Monday, October 12, 2009

so, how's your last ramadhan ??



ramadhan tahun ini, saya awali dengan keinginan untuk ikut pesantren kilat.
kalo nantinya bisa lebih ikhsan dan bertaqwa, itu bonusnya.
yang lebih saya cari adalah suasananya.
sama seperti ketika sahur tak melihat tayangan jazirah arab
atau tanah para nabi.
rasanya ada yang kurang.
entah kenapa, menjelang Ramadhan kemaren saya begitu rindu dengan sisi religius saya.
(emang pernah religius, gitu ?? ya pernah lah... buktinya bisa rindu. hehhehheehhe....)

tapi sampai Ramadhan berakhir, keinginan saya untuk ikut pesanten kilat belum kesampaian juga. hmmm.... pesantren kilat, belajar mengaji setiap hari...

sejauh yang saya ingat, pengalaman belajar mengaji saya tidak menyenangkan.
sangat-sangat tidak menyenangkan.

dulu waktu masih SD, saya ikut TPA di masjid depan rumah.
niat saya untuk bisa baca tulis alquran cuman nyampe level iqra.
dan kayaknya iqra 1 pun ga selesai gara-gara dibilang
"mau belajar ngaji apa cari ta'jil ??".
semenjak saat itu saya tak pernah lagi datang ke TPA.

pengalaman ke dua adalah semasa SMA
suatu hari ada tes agama, ujian membaca alquran.
dengan bimbingan salah satu sepupu, saya belajar lagi dari awal.
dari alif, ba, ta, tsa, jim, ha, dan khok.
meskipun tertatih-tatih, saya sudah lumayan bisa membaca huruf arab bersambung.
di hari ujian, saya sudah lumayan lancar membaca alquran.
sampai akhirnya guru penguji saya bertanya
"kamu pasti udah ngapalin dari rumah ya ?!".
holly shyiettt... ucapan yang keluar dari mulut guru itu, sukses bikin saya ngedrop dan ga mau lagi urusan sama arab-araban.

sebenernya sih dari awal harusnya saya ga memikirkan ucapan mereka.
apakah saya datang ke TPA untuk belajar mengaji atau cari tajil, itu urusan saya.
apakah saya benar bisa baca alquran ataukah saya menghafal di rumah, itu juga urusan saya.
itu urusan saya dan tuhan saya.
berhubung di dunia ini yang lebih keliatan adalah yang sifatnya penampakan,
jadilah saya sakit hati dan patah semangat.
mungkin tindakan saya bisa dibilang bodoh karena menyerah hanya karena hal sepele seperti itu. tapi harga diri saya juga ga terima kalo disepelekan seperti itu.

well, pada akhirnya harga diri dan kebodohan saya, terlihat tipis sekali bedanya.
tapi saya ga mau kelihatan dua-duanya. sudah bodoh, ga punya harga diri pula.

balik ke ramadhan tahun ini.
ada hadis yang mengatakan:
"hari ini harus lebih baik dari kemaren, dan hari esok harus lebih baik dari pada hari ini".
secara kuantitas, jelas ramadhan tahun ini lebih baik daripada tahun kemaren.
tahun ini saya cuman bolong tiga, meskipun akhirnya tetep ga sholat Ied juga. (dibanding tahun kemaren: kebanyakan nongkrongin bubur kacang ijo Singosari, total puasa cuman 4 hari, dan ga sholat ied pula).
jadi bisa dibilang, tahun ini secara kuantitas saya lebih baik.
secara kuantitas.

secara kualitas sendiri saya juga merasa lebih baik daripada tahun kemaren.
setidaknya tahun ini ada niatan ikut pesantren kilat, buka bersama, status FACEBOOK yang lumayan bertema syariah (mendadak semua teman bertanya "kamu insyaf ya ??". emang saya abis ngapain ya, kok ditanya insyaf segala. but that's fine, teman-teman saya memang sangat perhatian. hehehheheeee...).

secara kualitas, saya merasa lebih bersemangat menghadapi bulan ramadhan tahun ini. merasa lebih excited menanti kedatangannya dan lebih niat dalam menjalaninya.
benar kata orang kalo lingkungan itu mempengaruhi kelakuan kita.
seperti bunyi pepatah paling terkenal:
"kalo bergaul dengan penjual minyak wangi, pasti jadi ikutan wangi".

secara kuantitas merasa lebih baik,
dan secara kualitas juga merasa lebih baik.
apakah amalan saya juga lebih baik ??
apakah saya dapat pahala di tahun ini ??
yang ini saya ga berani mengkalkulasikannya sama sekali.

ada satu kalimat yang sangat saya sukai di bulan romadhon tahun ini:
"saling menguatkan di bulan yang baik".
saya merasakannya dalam setiap status dan komen sahabat-sahabat saya.
tak harus dengan saling mengucapkan "semangat ya, tinggal 5 jam lagi !!" atau "ayo, kamu bisa !!".

semangat yang ini lebih terasa di hati.
ada yang masang petikan doa
ada yang masang hadis
ada yang masang cerita islami,
ada juga yang masang waktu imsyak seriap hari.
saya sangat terkesan dengan mereka-mereka ini.
selalu mau berbagi pengetahuan, dan kekuatan.
saya yang udah ruwet di depan komputer, bisa senyum lagi.
saya yang ga tau, jadi rambah tau.
dan saya bersyukur karena puasa tahun ini, ada FACEBOOK yang menemani.

so, how's your last ramadhan ??

karier oh karier...

Dalam salah satu artikelnya, Grace Leksana pernah berkata "young people are commonly perceived to be either in school or at work. however, the structural conditions of urban poverty and inadequate public services that have forced many young people out of school, also leave them unable to find employment. the vicious cycle of poor education and inadequate employment opportunities marginalises young people, leaving them virtually in ‘no man’s land’ - not young, but not able to be fully ‘adult’ either".

Bisa dibilang itu adalah gambaran umum yang terjadi di Indonesia, dimana rendahnya tingkat pendidikan, kemelaratan dan susahnya mencari pekerjaan tercover dengan sempurna berkat banyaknya mall dan tayangan sinetron di negara kita. Tapi jangan terlalu bersedih juga karenanya. Di luar sana masih banyak kok sosok-sosok berpotensi. sosok harapan bangsa yang baru lulus dari tempat mereka mencari ilmu, dan siap terjun ke dunia kerja, dunia nyata yang sesungguhnya.

Seperti semua hal yang berlaku di dunia ini, semua butuh proses. Dan bekerja pun juga ada prosesnya. Mula-mula diawali dengan mengincar posisi apa dan di perusahaan mana kita ingin mempekerjakan diri kita (semoga cap-cip-cup belalang kuncup sudah anda tinggalkan bersama crayon dan sepatu nyala di rumah anda, karena sungguh tidak bijaksana menyerahkan masa depan pada cara memilih a la anak ingusan). Setelah merasa menemukan sarang mana yang ingin kita tuju, mulailah tahap selanjutnya: mempersiapkan persyaratannya dan harap-harap cemas menunggu jadwal buat interview.

Meskipun ga semua orang mengalaminya, interview kerja adalah sesuatu yang menegangkan. Sesuatu yang asing dan belum pernah dialami, dan seringkli memberi efek cemas bagi kita. Sebagian orang mungkin menganggap its not a big deal, tapi buat sebagian orang lainnya, it's a big time deal. Ini adalah masalah.

Ambil contoh saya sendiri. Setelah kuliah di jurusan komunikasai selama hampir 7 tahun, saya masih saja mendapati communication apprehension terhadap orang-orang tertentu. Dalam sebuah rangkaian wawancara kerja saya yang pertama, saya diinterview oleh seorang Program Director. Saat itu saya bisa menjawab pertanyaannya sambil senyum-senyum karena kebetulan saya tidak sedang mengalami ketegangan komunikasi. Tapi begitu dibawa ketingkat yang lebih tinggi, duduk di depan Operational Manager yang sedang bekerja, sukses membuat saya keder luar biasa. Memang sang OM tidak sedang bekerja mengendalikan kuda supaya baik jalannya, tapi dia mengendalikan suasana dan temperatur ketegangan diruangan itu. Dan dari yang selama ini saya tahu, atmosfer tegang bekerja sangat baik terhadap tubuh saya karena mampu membuat perut mules luar biasa, hilang konsentrasi dan kosa kata, dan akhirnya cuman bisa diam. Belum lagi efek lanjutan setelah itu: demam !!.

Sepanjang ingatan saya, sejauh ini saya sudah pernah dibikin demam oleh 2 orang. Pertama, oleh ketua jurusan saya. Di suatu siang yang bisa dibilang nahas, beliau tiba-tiba berdiri di belakang saya. Sambil memegang pundak saya, beliau melontarkan sebuah statement "sekolahmu kok lama bener tho, nanggg..". Oh shyieeettt, saya shock luar biasa karena ketua jurusan tidak menganggap saya sebagai mahasiswanya. Beliau memanggil saya dengan sebutan "nang" dan memperlakukan saya seperti siswa kelas 6 SD yang tinggal kelas untuk kedua kalinya. Oh, benar-benar hari yang nahas. Saya cuman bisa nyengir kuda sambil pelan-pelan menghilang dari jurusan. Agenda pinjem buku di perpus jurusan hari itu langsung saya batalkan. Sampai rumah saya langsung tiduran di sofa sambil selimutan. Demam, mamennnn...

Demam yang kedua kalinya saya alami ya karena itu tadi, interview dengan Pak Operational Manager. Saya aja ampe minder berat dengan kualitas interview saya. Langsung ngerasa kecewa dan pasrah begitu meninggalkan ruangan sang OM. Dan efek lanjutannya juga sama: sampe rumah tiduran di sofa dan langsung selimutan karena demam melanda. Untungnya interview kerja yang pertama saya ga masuk kategori gagal yang luar biasa. Meskipun gagal di sesi tanya jawab, at least di akhir cerita saya tetap mendapatkan pekerjaannya.

Di sekolah dan kuliah, saya tak mendapatkan pelajaran interview. Saya juga ga pernah ikut les, simposium, maupun gathering dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan interview saya. Dari dulu saya memang tidak pernah tertarik untuk terlibat atau melibatkan diri dalam sebuah kegiatan yang melibatkan orang sukses yang memberikan trik tentang bagaimana bisa sukses dihadapan orang-orang yang belum sukses. Saya males melakukannya.

Saya lebih suka memperhatikan dan mendengarkan omongan orang disekitar saya yang saya tahu betul bagaimana track record dan apa yang bisa saya gali darinya. Dan saya tak suka terperangkap dalam siklus seperti ini: hadir di sebuah acara motivasional, mendengarkan dengan penuh penghayatan dan perenungan, timbul motivasi yang luar biasa dan semangat yang terbakar gila-gilaan, dan tiba-tiba dia menutup sesi bergelora itu dengan salam dahsyatnya. That's it, setelah itu saya melempem lagi.

Menurut saya, mendengarkan sesi motivatorial rasanya seperti belajar naik sepeda bayangan. Saya ditanya apa sepeda impian saya, kemudian disuruh membayangkan bagaimana bentuknya, kemudian dia mengajari saya bagaimana cara menaikinya, mengendalikan stangnya dan mengerem laju kecepatannya. Setalah saya merasa bisa mengendarainya, sang motivator tersenyum lebar penuh keyakinan. Dan sambil mengepalkan tangan, dia bilang “genjot terusss... !!”. Saat itu saya merasa mampu mengendarai sepeda impian saya, tapi begitu saya berhadapan dengan yang nyata, saya lnagsung pucet luar biasa. Saya bingung mau goes pedal yang sebelah kanan dulu atau yang sebelah kiri dulu. Dan dua buah rem yang nempel di stang ini, mana yang harus ditarik terlebih dulu ??. Oh, shyiettt.... genjot terusss dari Hong Kong ?!

Beda halnya kalo saya minta diajari oleh temen yang baru bisa naik sepeda. Dia akan lebih sabar menuntun kita dan akan mengajari kita step by step soalnya masih inget bener gimana proses jatuh bangun belajar naik sepeda. Kalo sang motivator kan udah beda, udah lama banget masa jatuh bangunnya. Yang dia ingat adalah saat itu dia begini dan begitu, dan biar bisa begini, maka kita harus begitu. Saran yang diaberikan memang pas banget buat memupuk impian dan kesuksesan, tapi dia lupa kalo kita butuh proses untuk mencapai atau bahkan setara kedahsyatannya.

Well, balik lagi ke masalah interview. Kalo saya ingat-ingat lagi, sebenernya waktu interview pertanyaannya gampang-gampang loh. Seperti misalnya "kamu pengen gaji berapa ??", "bagaimana kamu melihat dirimu sendiri ??", "apa penilaian orang-orang di sekitar terhadapmu ??", dan pertanyaan-pertanyaan remeh lainnya.

Tapi yang namanya pertanyaan remeh pun seringkali malah jadi batu sandungan buat kita. Itulah kenapa kita tidak boleh meremehkan segala sesuatu. Seandainya semua pertanyaan itu ditanyakan oleh temen nongkrong kita, pasti kita bisa menjawab dengan tangkas dan trengginas. Berhubung yang nanya bukan mereka, melainkan orang yang berpotensi menguasai kita, jadilah kita kehabisan keberanian dan kata-kata. Saya ingat pernah menadapat sebuah pertanyaan yang berbunyi "sukses adalah ??". Dalam kertas saya menulis "sukses adalah mampu membeli barang yang kita inginkan tanpa pernah melihat label harganya. Lihat, Pegang, Bayar !!". Tapi itu di atas kertas. Begitu Pak OM menanyakan pertanyaan yang sama, saya malah diam seribu kata. Saya bimbang mau jawab apa. Salah satu hal yang membuat saya bimbang adalah apakah jawaban saya terdengar cukup intelek untuknya. Well, dalam sesi interview itu, saya benar-benar penganut falsafah "silence is golden".

Saya percaya bahwa setiap orang pasti punya satu ingatan yang entah kenapa kalo bisa ingin sekali dihilangkan dari ruang penyimpanan. dan untuk saya, jelas sudah kalo sesi interview pertama saya adalah salah satu ingatan yang ingin saya hilangkan.

Beberapa waktu yang lalu, saya menemukan sebuah artikel yang menarik. Judul artikel itu adalah “How To Answer 10 Tough Question”, karangan Rachel Zupek. Dalam artikelnya itu, dia menuliskan beberapa panduan yang semoga saja dapat menjadi jalan keluar dan menjauhkan kita dari sebuah interview disaster. Artikel itu kira-kira berisi seperti ini:


How to Answer 10 Tough Interview Questions
By Rachel Zupek.

Pertanyaan brengsek nomor 1: “ceritakan tentang diri anda”.

Ini adalah pertanyaan standar dan sekaligus pertanyaan pembuka yang dilakukan oleh hampir semua calon atasan kita dalam menjalankan modus operandinya. Meskipun begitu, seringkali pertanyaan ini sukses berat bikin kelabakan setiap pelamar pekerjaan.

Kalo nasehat dari Rachel Zupek, dia menyarankan agar kita menceritakan “a quick rundown of your qualifications and experience. Talk about your education, work history, recent career experience and future goals”.

Rachel Zupek memberi contoh jawaban seperti ini:

"I graduated from University X and since then, I have been working in public relations with an agency where I have generated millions of PR hits for my clients. While I've enjoyed working on the agency side, I'm looking to expand my horizons and start doing PR for corporate companies such as this one."

*Cekidot beibehhh... “I'm looking to expand my horizons and start doing PR for corporate companies such as this one”. Peresss is okay !!


Pertanyaan brengsek nomor 2: "kenapa anda meninggalkan pekerjaan anda yang sebelumnya ??"

Saya belum pernah mendapatkan pertanyaan yang seperti ini. Kalo menurut Rachel Zupek, sebaiknya kita membicarakan tentang pengalaman dan keinginan kita, dan menghindari sesi menjelek-jelekkan bos maupun kebijakan perusahaan tempat kita bekerja sebelumnya. Lebih baik kalo kita menceritakan tentang pengalaman dan keahlian apa saja yang sudah kita dapatkan dari pekerjaan kita sebelumnya dan bagaimana kita akan memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman itu di posisi dan perusahaan yang baru ini.

Rachel Zupek memberi contoh jawaban seperti ini:

"The company just wasn't a good fit for my creativity, but I learned that organizations have distinct personalities just like people do. Now I know where I'll be a better fit."


Pertanyaan brengsek nomor 3: "dimana anda melihat diri anda dalam 5 tahun ke depan ??"

Berikan gambaran bahwa anda bukan lagi ABG-ABG labil yang resah dalam pencariannya dan menggunakan cap-cip-cup sebagai senjata andalan untuk menyelesaikan semua permasalahan. Dan yang paling penting, kasih kesan kalo kita berencana untuk stay di perusaan ini dalam jangka waktu yang cukup lama. Cukup lama sampai anda dipecat oleh mereka. Loyalitas adalah kata favorit perusahaan, sama favoritnya dengan istilah “potong gaji” dan “UMR tidak naik tahun ini”.

Rachel Zupek memberi contoh jawaban seperti ini:

"I want to secure a civil engineering position with a national firm that concentrates on retail development. Ideally, I would like to work for a young company, such as this one, so I can get in on the ground floor and take advantage of all the opportunities a growing firm has to offer."

*cekidot beibehhh... “I would like to work for a young company, such as this one, so I can get in on the ground floor and take advantage of all the opportunities a growing firm has to offer”. Peresss is okay part 2 !!.


Pertanyaan brengsek nomor 4: "apa kelemahan anda ??"

Pertanyaan ini gosipnya udah ada sejak dari jaman batu, saat para tukang tanah menginterview para buruh pengangkut batu. Dan para buruh batu itu cukup pintar untuk tidak menjawab "saya kurang bisa memasak menu pazta Italia, saya tidak menguasai jurus kung-fu Cina, dan saya tidak berbakat untuk menari India". Dan tukang tanah cuman berkata "peduli setan dengan segala ketidak mampuanmuselama kamu bisa mengangkat batu".

Well, sedikit gambaran untuk kita semua. Our future employer tak akan peduli dengan betapa tidak berbakatnya kita dalam dunia sulap, atau ketidak mampuan kita untuk membuat dendeng sapi yang lezat. Rachel Zupek lebih menyarankan kita untuk "respond to this query by identifying areas in your work where you can improve and figure out how they can be assets to a future employer. If you didn't have the opportunity to develop certain skills at your previous job, explain how eager you are to gain that skill in a new position".

Rachel Zupek memberi contoh jawaban seperti ini:

"I wasn't able to develop my public-speaking skills. I'd really like to be able to work in a place that will help me get better at giving presentations and talking in front of others."


Pertanyaan brengsek nomor 5: "kenapa anda dirumahkan ??"

Semoga kita semua tak akan pernah bertemu dengan pertanyaan seperti ini. Pertanyaan ini kemungkinan besar akan lebih sering ditanyakan mengingat perekonomian yang sedikit (-demi sedikit bertambah) buruk akibat krisis global yang terjadi di seluruh dunia. Selama anda tidak melarikan uang perusahaan maupun melakukan kecurangan-kecurangan lainnya, the best way to tackle this question is to answer as honestly as possible.

Rachel Zupek memberi contoh jawaban seperti ini:

"As I'm sure you're aware, the economy is tough right now and my company felt the effects of it. I was part of a large staff reduction and that's really all I know. I am confident, however, that it had nothing to do with my job performance, as exemplified by my accomplishments. For example..."


Pertanyaan brengsek nomor 6: "menurut anda, selama ini kelakuan terburuk bos anda adalah... ?"

JEBAKAN !! ini adalah pertanyaan pancingan bin jebakan. Pokoknya jangan pernah menjelekkan mantan bos !!. Never, ever talk badly about your past bosses karena ini hanya akan menjadi petunjuk kepada calon bos potensial anda bahwa suatu saat, cepat atau lambat, anda akan membicarakan keburukannya juga.

Rachel Zupek memberi contoh jawaban seperti ini:

"While none of my past bosses were awful, there are some who taught me more than others did. I've definitely learned what types of management styles I work with the best."


Pertanyaan brengsek nomor 7: "bagaimana lingkungan anda mendeskripsikan tentang diri anda ??"

Meminta pendapat dan pandangan tentang diri anda kepada sahabat, rekan kerja, bos atau mungkin dosen pembimbing adalah sesuatu yang baik untuk dilakukan. Dari sini kita bisa mengetahui bagaimanakah mereka melihat kualitas kita sebagai seorang sahabat, sebagai seorang pekerja, dan sebagai seorang mahasiswa. Dan dari sini pula kita bisa memanfaatkannya untuk mengidentifikasi apa saja kelebihan dan kelemahan kita.

Rachel Zupek memberi contoh jawaban seperti ini:

"My former colleagues have said that I'm easy to do business with and that I always hit the ground running with new projects. I have more specific feedback with me, if you'd like to take a look at it."


Pertanyaan brengsek nomor 8: "beri alasan kenapa kami harus memilih anda ??"

Inilah saatnya anda menjual diri anda. Ingat: kebohongan bukanlah barang dagangan !!. Ceritakan tentang berbagai pencapaian yang telah anda dapatkan, ceritakan tentang kemampuan yang anda miliki dan betapa berpotensinya anda sebagai aset perusahan incaran anda ini.

Rachel Zupek memberi contoh jawaban seperti ini:

"I'm the best person for the job. I know there are other candidates who could fill this position, but my passion for excellence sets me apart from the pack. I am committed to always producing the best results. For example..."


Pertanyaan brengsek nomor 9: "kalo anda boleh memilih sebuah perusahaan, dimana kah anda paling ingin bekerja ?? "

Lagi-lagi pertanyaan JEBAKAN. Ini adalah pertanyaan yang mungkin sebenernya ingin sekali anda jawab, tapi demi pekerjaan dan masa depan, sebaiknya jangan. Pokoknya jangan pernah sekalipun anda menyebutkan nama perusahaan selain yang sedang menginterview anda. Apalagi menyebutkan nama perusahan saingannya. Wah, bisa kiamat anda. Selain membahayakan karier yang nyaris ditangan, jawaban anda juga memperlihatkan bahwa anda tidak memiliki manner yang cukup baik sebagai calon karyawan.

Rachel Zupek memberi contoh jawaban seperti ini:

"I wouldn't have applied for this position if I didn't sincerely want to work with your organization".

Setelah anda menjawab demikian, anda juga boleh menambahkan kenapa anda sangat ingin bekerja di perusahaan tersebut, apa saja daya tariknya menurut anda, dan jangan lupa ceritakan juga betapa anda adalah kandidat paling potensial untuk mereka. *cekidot beibehhh... Peresss is okay part 3 !!.


Pertanyaan brengsek nomor 10: "menurut anda, berapa seharusnya kami menggaji anda ??"

Gaji adalah topik yang mengerikan karena salah sebut bisa jadi bencana. Kalo kita menyebutkan digit yang kerendahan, takutnya akan jadi penyesalan. sedangkan kalo kita menyebut digit yang ketinggian, takutnya kita malah ga dapet apa-apa. Percayalah, dijaman susah dan resesi seperti ini, gaji tetap menjadi topik yang utama.

Rachel Zupek memberi contoh jawaban seperti ini:

“Like most people, I would like to improve on my salary, but I'm more interested in the job itself than the money. I would be open to negotiating a lower starting salary but would hope that we can revisit the subject in a few months after I've proved myself to you."


Demikianlah Rachel Zupek memberikan panduan dan solusi bagi kita untuk menghadapi berbagai pertanyaan yang mungkin muncul dalam sesi interview kita. Poin pentingnya adalah: jangan sampai ketidak-tahuan menjauhkan kita dari berbagai kesempatan yang mungkin saja seharusnya kita dapatkan.


PS: percayalah kata saya, interview kerja bukanlah keahlian yang harus kita miliki dengan cara doing trial and error. jadi, sering bolak-balik melakukan interview kerja hanya untuk menambah pengalaman bukanlah tindakan yang pintar.

PS 2: akhir-akhir ini Rachel Zupek sudah mulai menggantikan peran J.K Rowling dalam hidup saya. bahkan saya memfollow twitternya. my oh my....

selalu kembali padamu



kalau kamu percaya dengan karma dan reinkarnasi,
kamu pasti mengerti kenapa kita menjalani hidup seperti saat ini.

sohibul hikayat, katanya kita itu menjalani hidup untuk melanjutkan yang kemaren. teorinya begini: kalo di kehidupan sebelumnya kita gagal, kita diberi kesempatan di kehidupan ini untuk melanjutkannya. dan kalo masih belum berhasil juga, kita akan mendapatkannya di kehidupan yang akan datang. setelah berhasil, kita akan maju ke babak berikutnya.

dalam spektrum yang lebih kecil, bisa dibilang kita sudah mengalaminya setiap hari. antara hari kemaren, hari ini dan esok hari. kita bisa melihat siklus itu sebagai sebuah rangkaian kesempatan untuk memperbaiki kualitas diri kita. entah itu di depan orang-orang yang ingin kita dapatkan simpatinya, atau dihadapan tuhan, satu-satunya penyebab kita hadir di dunia.

awalnya saya hanya ingin bercerita, bahwa seberapa banyak pun lagu baru yang saya punya, entah kenapa ujung-ujungnya selalu kembali mendengarkan lagu-lagu lama. lagu yang mengisi sepanjang tahun 2008 saya. tahun paling membahagiakan buat saya. saya sendiri juga ga begitu mengerti kenapa saya bisa mempunyai pikiran bahwa tahun 2008 adalah tahun paling membahagiakan dalam beberapa tahun belakangan. sampai detik ini.

bulan januari, bulan february, disusul bulan maret, april, mei dan juni. dilanjutkan dengan july, agustus, september, oktober, nopember, dan bulan desember. urutannya sama saja dengan tahun-tahun sebelumnya, dan juga tahun-tahun berikutnya. tapi saya merasa lebih bahagia di sepanjang 12 bulan selama tahun 2008.

mungkin karena begitu banyak orang yang saya jumpai, yang akhirnya membawa saya kepada berbagai kesempatan dan kesenangan, hingga akhirnya saya sampai di sini, pada hari ini. atau mungkin karena saya merasa semangat saya lebih berkobar di tahun itu. dari rekaman berbagai dokumen dan gambar, tak ada satu pun yang menunjukkan saya dalam kondisi tertekan. dan yang pasti, di tahun itu saya merasa lebih kuat dibanding tahun ini. saya merasa tahun 2009 hanya berisi keluhan, keputusasaan, dan ketidak percayaan. life in doubt.

well, every picture tells a story, and a nice song would wrap it perfectly. mungkin itu juga alasan kenapa saya selalu berakhir mendengarkan lagu-lagu yang beredar di periode tahun 2008. karena ketika saya mendengarkan sebuah lagu, mau ga mau memori saya melesat untuk kembali ke saat itu. lagu yang ini mengingatkan saya tentang ini, dan lagu yang itu membawa saya keingatan yang itu. tahun 2008 yang berkesan, dibungkus berbagai lagu yang menyenangkan.

kembali ke tahun 2009, tahun penuh keluahan, keputusasaan dan ketidakpastian. suatu sore saya tertohok dengan salah satu lagu yang dilantunkan oleh Bimbo. sebuah lagu setengah-rohani-setengah-refleksi yang berjudul Bermata Tapi Tak Melihat. kali ini Bimbo tak menyanyikannya bersama Iin Parlina, melainkan bersama seorang janda cantik bernama Yuni Shara. salah satu bait liriknya sukses bikin saya kelimpungan luar biasa. bait itu berbunyi: "berjalan tapi tak terarah". oh shyiettt... hanya butuh satu kalimat untuk menggambarkan kondisi tahun 2009 saya. tahun yang saya lalui hanya dengan sekedar menjalani hidup saja, tanpa passion, tanpa semangat.

sejauh ini, saya selalu terjebak dengan keinginan dan impian saya.
kalau sudah merasa sering terjebak, seharusnya saya bisa belajar dari situ.
tapi nyatanya tidak, dan lagi-lagi saya terjebak di situ.
selalu kembali ke situ, selalu kembali padamu.

di penghujung tahun 2008, saya sempat menulis sebuah pesan. judulnya "selamat tahun baru teman-teman". isinya seperti ini:

"kata orang tahun ini tahun kebo. tahunnya kerja keras. untuk saya dan beberapa orang, mungkin tahun 2009 adalah tahun untuk mengawali segalanya. untuk yang lainnya mungkin tahun ini adalah tahun peningkatan performa dan standar yang ada untuk memperoleh format yang terbaik. so, lets do our best. mari kita temukan format terbaik kita. ga masalah apakah nanti jadinya JPEG, MP3 or PDF ato malah MPEG. tiap orang punya impian dan cita-cita dan ga harus jadi sama. yang penting kita melakukannya dengan sungguh-sungguh dan menikmati prosesnya. salam sehat, semangat dan sukses selalu. happy new year my dear friends".
well, sekarang tahun 2009 tinggal beberapa bulan saja. tapi saya belum mendapatkan impian saya. dan saya juga belum mencapai apa yang saya anggap sebagai sebuah pencapaian. singkat kata, saya belum menemukan format terbaik saya.

saya akan bilang kalau tahun 2009 masih beberapa bulan lagi. masih ada kesempatan untuk saya, dan mungkin anda, untuk memperbaiki keadaan. masih ada hari depan, minggu depan, bulan depan, dan tahun depan untuk kita berusaha lebih baik lagi.

mari kita tutup obrolan sore ini dengan sebuah lirik lagu, yang tetep berasal dari tahun 2008 saya. lagu ini datang dari Sania, yang ternyata punya nama asli yang cukup menggugah jiwa: Siti Tuti Susilawati Sutisna. dalam salah satu lagunya, Sania berkolaborasi dengan Brown Sugar.
bait favorit saya adalah ketika Shania menaikkan nada suaranya dan dengan penuh harap dia berkata: "sebelum semuanya jadi kisah lama, berikan kesempatan untuk kita...."

PS:
untuk saya sendiri, saya ingin mengisi titik-titik itu dengan doa dan harapan agar saya bisa jadi lebih baik. saya ingin memberikan kesempatan untuk diri saya agar "be cool be good and be better". karena kalo kata salah seorang editor majalah terkenal: being good is not enough !! so, you got to be better kalo ga bisa jadi perfect. doa itu singkat, tapi menurut saya sungguh dahsyat. apa lagi yang kurang selain jadi pribadi yang keren, berkualitas dan lebih baik ??
btw, ga selamanya kita harus selalu keep on the right trax. track maksud saya... sekali waktu melenceng sedikit juga gapapa. buat variasi dan ganti suasana. cuman jangan sampai juga perpindahan jalur itu malah membawa kita straight to hell.
dududuudududhhhhh... saya capek bermain kata.

Friday, September 4, 2009

if you are 25 but play 10, what if you are 26 in real life ??

pernah saya publish di notes,
tertanda Tuesday, 28 Juli 2009 at 05:20


kejadiannya tepat pada hari minggu, tanggal 26 Juli 2009. untuk pertama kalinya, saya baru nyadar kalo sudah tidak berumur 25 lagi. saking tidak yakinnya, saya bahkan menghitung pake kalkulator untuk memastikannya. dan ternyata memang benar, 2009 dikurangi 1983 hasilnya 26. mendadak saya panik dan mengSMS para sahabat, saya ceritakan betapa kagetnya saya karena baru nyadar kalo saya sudah berusia 26 tahun.

saya sendiri akhirnya jadi bertanya-tanya kenapa kesadaran itu baru datang di malam itu dan kenapa juga saya sampai sepanik itu.

mungkin karena dalam hidup, saya memperlakukan umur seperti base dalam pertandingan kasti ataupun soft ball. dimana umur 17, 25 dan 30 adalah base yang jadi tahapan aman buat saya.

waktu itu, saya begitu mendambakan usia 17 karena saya berfikir itu adlah tahapan aman pertama saya. aman karena saya merasa diumur segitu akan dianggap sidah dewasa, diperlakukan sebagai individu yang punya keinginan dan opini, punya hak dan kebebasan.


namun apa hendak dikata, age aint nothing but a number. umur 17 tidak memberi jaminan kedewasaan dan kebebasan untuk bertindak sesuai keinginan saya. karena kedewasaan tidak ditentukan oleh usia, karena kedewasaan bukanlah sebuah prestasi yang kita capai sendiri, melainkan sebuah pengakuan dan penilaian dari para pengamat kita.

base kedua dalam hidup saya adalah usia 25. dulu saya membayangkan diumur segitu saya akan merasa aman karena idealnya saya sudah memiliki pekerjaan yang tak hanya membanggakan tapi juga menghasilkan, hingga bisa saya bilang sebagai sebuah prestasi.

namun sekali lagi tebakan saya meleset. umur 25 adalah umur yang menakutkan karena begitu banyak harapan dan cita-cita yang saya gantungkan. jadi begitu saya sadar saya sudah lewat dari base aman kedua saya, paniklah saya. perasaan kaget dan kecewa yang berujung pada perasaan merana. masalahnya saya jadi menyeret sahabat-sahabat saya ke dalamanya. saking resahnya saya, tiap malam saya menebar teror SMS dengan membabi buta. mengeluh kemana-mana, membagi kesedihan pada siapa saja. saya kadang merasa seperti darkwing duck, skami berdua adalah penebar teror di kegelapan malam. bedanya, darkwing duck menebar teror pada para penjahat, sedangkan saya menebar teror pada sahabat. akhirnya saya berhadapan dengan sebuah ide gila "menghapus semua nomor yang potensial menjadi korban kegelisahan saya dari phonebook saya". namun kegiatan impulsif itu urung saya lakukan da saya lebih memilih jalan yang lebih rasional : meminta maaf karena sudah meneror dengan berbagai SMS beraura kelam dan putus asa, dan berjanji dalam hati untuk menghentikan aksi gila ini.

semoga janji yang satu ini bisa saya tepati mengingat saya paling lemah dalam urusan menepati janji.

tahapan aman ketiga saya adalah usia 30. saat itu saya sudah mengkondisikan diri untuk aman secara finansial dan sudah siap untuk menjalani sesi kehidupan selanjutnya : perinkahan.
pernikahan buat saya adalah sebuah perjudian. berhubung saya bukan kategori manusia pecinta resiko, maka saya sangat menjauhi hal yang satu ini. saya tidak suka melibatkan diri dalam sebuah permainan yang saya sendiri tidak yakin bisa memenangkannya. terlalu banyak pertimbangan, terlalu banyak hal yang harus dipertaruhkan ketika saya komit untuk nyemplung dalam pernikahan.


karena saya sadar, institusi yang satu ini sangat mempertaruhkan kebahagiaan. tak hanya kebahagiaan saya sendiri, tapi juga kebahagiaan pasangan saya, kebahagiaan orang tua pasangan saya, kebahagiaan orang tua saya, kebahagiaan anak-anak saya, dan mungkin kebahagiaan orang-orang disekitar kami.

saya bahkan sempat mikir kalo misalnya institusi yang satu ini ditiadakan, besar kemungkinan akan lebih banyak orang bahagia di dunia ini. tapi pada akhirnya saya hanyalah pribadi yang menjadi bagian dari tatanan sosial dan agama. jadi pada akhirnya saya menganggap semua orang akan menikah dan kalo pun menemukan kebahagiaan, maka itulah jack pot yang berhasil dimenangkan.

pernah suatu ketika salah satu sahabat saya datang menyampaikan undangan dan berita tentang pernikahannya. hal pertama yang ingin saya lakukan pada waktu itu adalah nyelupin kepalanya ke dalam kolam dan menyadarkannya dari tindakan gila yang akan dilakukannya. pada akhirnya saya cuman inget sama kata-kata ajaib yang pernah diucapkannya. waktu itu saya bertanya "ngapain sih kamu pake menikah segala ?? kamu dah nonton revolutionary toad kan ?? kamu juga udah lihat dunia nyata kan ?? terus kenapa ??


dan dia menjawab " Pei, pada akhirnya kita semua akan berhenti memikirkan diri kita sendiri, berhenti mengejar kebahagiaan kita sendiri".

oh shyitt !! dan saya diam seribu bahasa.

kembali lagi ke usia 26, ke keadaan yang lebih realistis dan sangat saat ini. yang saya ingin lakukan sekarang adalah berlari mengejar ketertinggalan, berhenti mengganggu dan membebani orang lain dengan berbagai kemalangan yang saya rasakan, dan berusaha lebih memakai rasio daripada hati. ga semua hal harus kita bawa masuk ke dalam bagian terdalam kita. ada kalanya kita harus memilih dan memilah mana yang cukup ditemui di depan rumah, mana yang perlu dipersilahkan duduk di teras rumah, mana yang perlu dibawa masuk ke ruang tamu, dan mana yang harus dibawa masuk ke kamar tidur. karena pada akhirnya ga semua hal harus kita tanggapi dengan serius. tuhan saja suka bercanda dengan memberi hadiah dan berbagai kejutan dalam hidup kita, kenapa manusianya justr kelewat serius menanggapinya. sesekali kadang kita harus menertawakan keadaan sambil mengutip kalimat Joker "why so serious ?!".

ps: saat saya merasa remuk-redam dan rapuh, saya menjadikan 5 lagu ini sebagai soundtrack dalam babak kehidupan saya. saling berbagi semangat dan menyemangati adalah sesuatu yang menyenangkan dan menenangkan.



♪♫ letto - sampai nanti sampai mati ♫♪
♪♫ duo MAIA - sang juara ♫♪
♪♫ d'massive - jangan menyerah ♫♪
♪♫ nidji - laskar pelangi ♫♪
♪♫ ok karaoke - semua akan kembali ke dalam terang ♫♪



if you are 25 but play 10, what if you are 26 in real life. remuk-redam

tempat sampah menyampah (entah nomor berapaaa...)

pernah saya publish di notes,
tertanda Wednesday at 05:52


dari pada pusing mikir carut-marut dunia yang sepertinya makin berlarut-larut, mending kita melarikan diri saja. mari kita lihat dan komentari apa yang terjadi di sekitar kita, semoga ada pelajaran yang bisa kita petik dari sana. kasus keempat masih seputar mediated communication dan FACEBOOK yang fenomenal. salam jaringan teman-teman...banyak hal terjadi setelah lulus kuliah. but then again, lulus kuliah bukan berarti lulus dari semua masalah.


♪♫Shelina..Shelina..Shelina mata biru. sahabat penaku, di negeri kanguru, how do you do ♫♪

itu adalah penggalan lagu yang paling happening di jaman saya SD dulu, tapi sampai sekarang saya tak pernah tahu siapa penyanyinya dan apa judul lagunya. entah mengapa tiba-tiba saya jadi ingat sama sahabat pena saya. btw, sahabat pena apaan ya ?? kok udah ngubek-ngubek Kamus Besar Bahasa Indonesia tetep ga nemu artinya ya ?? masak oom JS Badudu lupa bikin sih ??

dulu, jaman saya masih duduk di bangku SD, setiap siswa di SD saya (dan semoga di SD kamu juga) mendapat tugas untuk berkirim surat dan bersahabat pena. semacem kaya proyek sekolah pengisi liburan catur wulan gitu. ya ampun... catur wulan, so old school.

hal pertama yang saya lakukan setelah pulang sekolah adalah membuka majalah Bobo dan mencari nama-nama sahabat Bobo. waktu itu saya punya metode aneh untuk menentukan siapa yang akan jadi kandidat sahabat pena saya. caranya dengan memilih berdasarkan nama yang paling keren menurut saya waktu itu. saya lupa siapa nama lengkapnya, yang saya ingat cuman nama belakangnya saja: Rondonuwu. hahahahhahahahaa...

malang bagi saya karena sahabat pena pilihan saya tak pernah mengirimkan surat balasannya. akhirnya saya banting stir, cari akal gimana caranya dapet sahabat pena secepatnya. jadilah sepupu saya yang tinggal di Mampang Prapatan (yang konon kabarnya adalah area favorit Warkop DKI buat shooting film2nya) berubah menjadi sahabat pena saya. Jakarta oh Jakarta, dari semua sepupu yang bisa berubah jadi sahabat pena, saya tetep milih yang tinggal di Jakarta. bener memang kata sahabat saya "so parno life in Jakarta but still powerfull !! hahahahhahahahahaha...". thanks to cousin slash penpal, akhirnya saya sukses menyelesaikan tugas bersahabat pena saya.

setelah gede gini, saya agak bertanya-tanya dengan istilah sahabat pena. ketika dunia udah jadi serba digital dan virtual, masih matching kah istilah sahabat pena ?? secara sekarang ini kita udah terbiasa berkirim kabar lewat SMS, e-mail, twitter, FB dan bla bla bla... bentuknya pun juga udah ga lagi fisik berupa surat dalam amplop berperangko atau telegram yang hemat karakter, melainkan berupa file data.

saya bertanya pada sahabat saya (oknum yang sama yang bilang so parno life in Jakarta) "kalo sahabat lewat sms, chatting, FACEBOOK, dan twitter namanya apa ya ??" dan dia menjawab "sahabat digital kali ya ?!". dan jawaban itu langsung terdengar sangat masuk akal buat saya. sahabat digital yang dekat karena piranti digital, berkirim kabar secara digital, ditengah kehidupan yang serba digital. mendadak semboyan LG terasa seperti firman tuhan : Digital Life !!

sadar tak sadar, tekhnologi telah menciptakan bentuk baru dalam kebiasaan kita berkomunikasi. meskipun tak ada yang mengalahkan sensasi obrolan tatap muka, tetap saja tekhnologi memberikan pengalaman yang berbeda. dalam kasus saya, ada satu hal yang diberikan dunia maya dan tak diberikan oleh dunia nyata : keberanian.

saya tak pernah bisa menegur orang yang meskipun sudah berkali2 bertemu di berbagai kesempatan namun belum secara resmi berkenalan. saya juga sangat payah dalam membuka perkenalan, apalagi percakapan yang menyenangkan. saya lemah dalam masalah keberanian. namun semua itu tak terjadi ketika saya dihadapkan dengan dunia maya. tekhnologi, sekali lagi tekhnologi, telah menjadi pihak ketiga antara yang nyata dan yang tidak nyata. untuk keberanian dalam kasus saya.

saya bisa mengobrol panjang lebar dan bahkan ledek2an dengan orang yang sebelumnya sama sekali tidak saya kenal. saya juga bisa update kehidupan mereka melalui tekhnologi. dan untuk saat ini, saya rasa tak ada yang lebih panas selain FACEBOOK. ibarat kata, FACEBOOK is the new cool.

ada kecemasan tersendiri ketika bentuk2 komunikasi baru ini dirasa semakin menjadi-jadi, bagai cendawan di musim penghujan. berkomunikasi dengan facebook, IM dan ponsel dianggap sebagai sebuah ancaman musnahnya komunikasi tatap muka. ketakutan bahwa orang akan jadi makin malas mengalokasikan waktunya untuk berkunjung dan dikunjungi, mengganti kebiasaan silaturahmi dengan yang praktis dan minimalis. namun harus kita sadari dan kita mengerti, bahwa pada kenyataannya perkembangan jaman memang menghendaki hal yang demikian. FACEBOOK dan semua jenis social network lainnya dibuat dengan tujuan untuk memudahkan manusia yang satu tetap berhubungan dengan yang lainnya. fungsinya hanya sebagai alat bantu, dan setau saya orang tak akan menggunakan alat bantu kalau tidak merasa perlu. percayalah bahwa bentuk komunikasi apapun tak akan pernah musnah, melainkan justru bertambah dan berkembang untuk akhirnya menemukan format terbaiknya.

rasanya akan sangat repot, menguras waktu dan tenaga ketika saya ingin berinteraksi dengan 172 teman saya dalam waktu yang bersamaan dalam kondisi cuman handphone yang bisa saya andalkan. membayangkan harus maraton nelponin temen satu per satu, estafet sms yang bikin jempol kayak pepes, dan ditambah lagi ledakan pulsa di kantong saya, udah sanggup bikin saya begidik ngeri. tapi hal seperti ini tak akan terjadi dan tak perlu terjadi kalo kita mengintegrasikan diri dengan perkembangan teknologi saat ini.

ketika kemaren ada wacana yang menyebutkan bahwa FACEBOOK itu haram, rasanya kok terlalu berlebihan. terlalu naif untuk menganggap FACEBOOK sebagai ancaman terhadap tuhan, kehidupan dan apapun diantara keduanya, karena pada kenyataannya memang bukan seperti itu.

tempat sampah menyampah

pernah saya publish di notes,
tertanda Friday, 24 Juli 2009 at 07:21


dari pada pusing mikir carut-marut dunia yang sepertinya makin berlarut-larut, mending kita melarikan diri saja. mari kita lihat dan komentari apa yang terjadi di sekitar kita, semoga ada pelajaran yang bisa kita petik dari sana. kasus ketiga datang dari masa lalu saya. semoga bermanfaat dan membawa faedah untuk kita semua. salam pramuka semuanya....


Survival guide for desperate college boy.
(like me and you and a dog named boo).

Kira-kira setahun kemaren saya membuat panduan ini, tepatnya pada February 4th, 2008. namun seperti kita ketahui bersama, sepertinya panduan ini tak cukup membantu mengingat sekarang kondisi saya masih sama seperti tahun kemaren dan kemarennya lagi. btw, ini cuman pandu-panduan ya. jadi no hard feeling sebelumnya. let's get started !!

Tak ada yang lebih mengerikan selain menunda pekerjaan. Menonton acara tv sambil meyakinkan diri dengan berjanji bahwa “ini adalah bentuk refreshing dan sejam lagi aku akan kembali mengerjakannya lagi”. Percayalah pada saya, selain para nabi dan orang-orang pilihan, jarang ada manusia yang tahan godaan. Jadi jangan heran kalau pada akhirnya anda akan melakukan penundaan pekerjaan (lagi) dan berjanji (lagi) bahwa satu jam lagi anda benar-benar akan melakukan pekerjaan anda (lagi). Ini adalah beberapa panduan bagi anda (dan saya) yang memiliki penyakit kronis berupa kemalasan.

Ketika anda dihadapkan pada sebuah pekerjaan, maka sebisa mungkin jauhkan jam dari pendangan anda. Menurut pengalaman saya, jam hanya akan membuat kita memikirkan “sudah berapa lama saya melakukan ini semua”, dan bukan sebaliknya. Jam juga sering mengingatkan kita pada kebiasaan-kebiasaan kita. Ambil contoh ketika jam menunjukkan pukul 11.30 di rabu malam yang lumayan gerah. Secara otomatis otak saya akan mengingatkan bahwa sebentar lagi si Geum Soon akan segera mulai di Vision 2. Kalo sudah kayak gini, mau gak mau otak saya mulai mengingat-ingat episode kemaren sampai dimana ??, kira-kira apa sudah jadi beli kaca mata baru atau malah beli alat pancing baru ?? terus si bibi masih marah apa engga ya...?? Dan begitulah, tanpa sadar saya malah berhenti bekerja dan larut memikirkan jalan cerita sinetron korea episode kemarin. Kalau para nabi dan orang-orang pilihan tentunya mereka tak akan terlena hanya dengan godaan semurah itu. Tapi tentunya hal itu berbeda pada kasus kita sebagai manusia biasa.

Kalau anda tipikal orang yang music addict, maka sebisa mungkin jauhkan telinga anda dari bunyi musik, terutama suara radio. Seringkali terjadi ketika lewat jam 12 malam saya malah berhenti bekerja dan fokus mendengarkan Norma dari cepek point one fm. Suaranya yang masya allah itu adalah bentuk nyata godaan syaitan. Lebih parah lagi kalau kejadiannya adalah yang keluar dari perangkat stereo adalah lagu-lagu favorit anda. Wah, saya jamin ga bakalan ketolong lagi deh. Pasti akan berakhir dengan marathon karaoke dan akhirnya menunda pekerjaan sekali lagi.

Persiapkan segala alat penunjang pekerjaan sebelum anda memulai bekerja. Ketika mood untuk bekerja sudah terkumpul, didukung dengan acara televisi sabtu-minggu yang gak layak tonton dan lagu-lagu yang hanya mampu menggoyang kepala anda (bukan lidah dan pikiran anda), maka rasanya sempurnalah semuanya. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama ketika tiba-tiba anda membutuhkan penggaris/post it/stabilo dan ternyata gak ada di tempatnya. Mood mendadak jadi rusak, ngumpat-ngumpat ga jelas karena barang yang dicari belum ketemu juga dan berakhirlah sudah kesempurnaan suasana Zen anda. Bersyukurlah bagi anda yang memiliki meja belajar atau tas berkonsep one stop service -semuanya ada, ada semuanya-. Sekali lagi, untuk berjaga-jaga agar mood anda tidak rusak, persiapkan segala alat penunjang pekerjaan anda. Dan yang paling penting adalah kebiasaan disiplin mengembalikan apa yang habis dipakai pada tempatnya. Bukan sesuatu yang sulit sebenarnya, hanya butuh untuk membiasakan diri saja.

Apa bahasa ibu anda? Kalau bahasa ibu anda adalah bahasa Indonesia, maka jauhilah segala sumber suara yang menggunakan bahasa Indonesia. Karena pada kenyataaannya tidak semua orang memiliki daya konsentrasi tinggi yang dapat mengesampingkan noise yang mungkin dapat mengganggu konsentrasi kita. Tak jarang ketika kita sedang komat-kamit mencoba memahami apa yang kita baca, tiba-tiba jadi terhenti dan pecah konsentrasi karena jam tayang Intan tiba dan otak kita malah menampilkan berderet-deret teks lagu Letto yang lebih siap untuk didengungkan daripada pengertian ideology menurut Marxist. Distracted by distraction.

Bukan hanya narkoba yang harus anda jauhi, handphone juga !! Tahukah anda bahwa pulsa adalah temannya para pemalas dan penunda pekerjaan ?? Tahukah anda bahwa ketika dua pihak berhubungan maka pihak yang ketiga adalah pulsa ??. Handphone adalah big no-no bila anda ingin menyelesaikan pekerjaan anda secara tepat waktu dan tepat guna. Tak akan ada waktu untuk konsentrasi pada pekerjaan anda jika ternyata anda telah terperosok pada bujuk rayu Nana Mirdad dan Baim Wong untuk ikutan chat and date, hanya karena iming-iming bisa dapat banyak kenalan. Tak ada waktu untuk menyelesaikan pekerjaan jika anda adalah spesies fren yang tidak akan berhenti menelpon sampai benar-benar satu jam, atau bahkan lebih. Tak ada waktu bagi Althouser, Marxist, dan Mcluhan jika benak anda larut merangkai kata-kata untuk sms-sms anda.

Ingatlah bahwa modal utama untuk belajar atau bekerja adalah niatnya. Ketika niat yang anda miliki hanya setipis kertas, maka sia-sialah amal perbuatan anda. Lebih baik pegang handphone anda sambil flipping acara televisi atau putar kembali koleki lagu-lagu favorit anda. Karena tak ada gunanya belajar dan mati-matian berusaha menyelesaikan pekerjaan jika niatnya saja tak ada. Seperti yang terjadi pada saya saat ini. Baru 10 menit mempeajari Political Economist sudah beralih mengerjakan panduan yang gak jelas ini.