pernah saya publish di notes,
tertanda Friday, 24 Juli 2009 at 07:21
dari pada pusing mikir carut-marut dunia yang sepertinya makin berlarut-larut, mending kita melarikan diri saja. mari kita lihat dan komentari apa yang terjadi di sekitar kita, semoga ada pelajaran yang bisa kita petik dari sana. kasus ketiga datang dari masa lalu saya. semoga bermanfaat dan membawa faedah untuk kita semua. salam pramuka semuanya....
Survival guide for desperate college boy.
(like me and you and a dog named boo).
Kira-kira setahun kemaren saya membuat panduan ini, tepatnya pada February 4th, 2008. namun seperti kita ketahui bersama, sepertinya panduan ini tak cukup membantu mengingat sekarang kondisi saya masih sama seperti tahun kemaren dan kemarennya lagi. btw, ini cuman pandu-panduan ya. jadi no hard feeling sebelumnya. let's get started !!
Tak ada yang lebih mengerikan selain menunda pekerjaan. Menonton acara tv sambil meyakinkan diri dengan berjanji bahwa “ini adalah bentuk refreshing dan sejam lagi aku akan kembali mengerjakannya lagi”. Percayalah pada saya, selain para nabi dan orang-orang pilihan, jarang ada manusia yang tahan godaan. Jadi jangan heran kalau pada akhirnya anda akan melakukan penundaan pekerjaan (lagi) dan berjanji (lagi) bahwa satu jam lagi anda benar-benar akan melakukan pekerjaan anda (lagi). Ini adalah beberapa panduan bagi anda (dan saya) yang memiliki penyakit kronis berupa kemalasan.
Ketika anda dihadapkan pada sebuah pekerjaan, maka sebisa mungkin jauhkan jam dari pendangan anda. Menurut pengalaman saya, jam hanya akan membuat kita memikirkan “sudah berapa lama saya melakukan ini semua”, dan bukan sebaliknya. Jam juga sering mengingatkan kita pada kebiasaan-kebiasaan kita. Ambil contoh ketika jam menunjukkan pukul 11.30 di rabu malam yang lumayan gerah. Secara otomatis otak saya akan mengingatkan bahwa sebentar lagi si Geum Soon akan segera mulai di Vision 2. Kalo sudah kayak gini, mau gak mau otak saya mulai mengingat-ingat episode kemaren sampai dimana ??, kira-kira apa sudah jadi beli kaca mata baru atau malah beli alat pancing baru ?? terus si bibi masih marah apa engga ya...?? Dan begitulah, tanpa sadar saya malah berhenti bekerja dan larut memikirkan jalan cerita sinetron korea episode kemarin. Kalau para nabi dan orang-orang pilihan tentunya mereka tak akan terlena hanya dengan godaan semurah itu. Tapi tentunya hal itu berbeda pada kasus kita sebagai manusia biasa.
Kalau anda tipikal orang yang music addict, maka sebisa mungkin jauhkan telinga anda dari bunyi musik, terutama suara radio. Seringkali terjadi ketika lewat jam 12 malam saya malah berhenti bekerja dan fokus mendengarkan Norma dari cepek point one fm. Suaranya yang masya allah itu adalah bentuk nyata godaan syaitan. Lebih parah lagi kalau kejadiannya adalah yang keluar dari perangkat stereo adalah lagu-lagu favorit anda. Wah, saya jamin ga bakalan ketolong lagi deh. Pasti akan berakhir dengan marathon karaoke dan akhirnya menunda pekerjaan sekali lagi.
Persiapkan segala alat penunjang pekerjaan sebelum anda memulai bekerja. Ketika mood untuk bekerja sudah terkumpul, didukung dengan acara televisi sabtu-minggu yang gak layak tonton dan lagu-lagu yang hanya mampu menggoyang kepala anda (bukan lidah dan pikiran anda), maka rasanya sempurnalah semuanya. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama ketika tiba-tiba anda membutuhkan penggaris/post it/stabilo dan ternyata gak ada di tempatnya. Mood mendadak jadi rusak, ngumpat-ngumpat ga jelas karena barang yang dicari belum ketemu juga dan berakhirlah sudah kesempurnaan suasana Zen anda. Bersyukurlah bagi anda yang memiliki meja belajar atau tas berkonsep one stop service -semuanya ada, ada semuanya-. Sekali lagi, untuk berjaga-jaga agar mood anda tidak rusak, persiapkan segala alat penunjang pekerjaan anda. Dan yang paling penting adalah kebiasaan disiplin mengembalikan apa yang habis dipakai pada tempatnya. Bukan sesuatu yang sulit sebenarnya, hanya butuh untuk membiasakan diri saja.
Apa bahasa ibu anda? Kalau bahasa ibu anda adalah bahasa Indonesia, maka jauhilah segala sumber suara yang menggunakan bahasa Indonesia. Karena pada kenyataaannya tidak semua orang memiliki daya konsentrasi tinggi yang dapat mengesampingkan noise yang mungkin dapat mengganggu konsentrasi kita. Tak jarang ketika kita sedang komat-kamit mencoba memahami apa yang kita baca, tiba-tiba jadi terhenti dan pecah konsentrasi karena jam tayang Intan tiba dan otak kita malah menampilkan berderet-deret teks lagu Letto yang lebih siap untuk didengungkan daripada pengertian ideology menurut Marxist. Distracted by distraction.
Bukan hanya narkoba yang harus anda jauhi, handphone juga !! Tahukah anda bahwa pulsa adalah temannya para pemalas dan penunda pekerjaan ?? Tahukah anda bahwa ketika dua pihak berhubungan maka pihak yang ketiga adalah pulsa ??. Handphone adalah big no-no bila anda ingin menyelesaikan pekerjaan anda secara tepat waktu dan tepat guna. Tak akan ada waktu untuk konsentrasi pada pekerjaan anda jika ternyata anda telah terperosok pada bujuk rayu Nana Mirdad dan Baim Wong untuk ikutan chat and date, hanya karena iming-iming bisa dapat banyak kenalan. Tak ada waktu untuk menyelesaikan pekerjaan jika anda adalah spesies fren yang tidak akan berhenti menelpon sampai benar-benar satu jam, atau bahkan lebih. Tak ada waktu bagi Althouser, Marxist, dan Mcluhan jika benak anda larut merangkai kata-kata untuk sms-sms anda.
Ingatlah bahwa modal utama untuk belajar atau bekerja adalah niatnya. Ketika niat yang anda miliki hanya setipis kertas, maka sia-sialah amal perbuatan anda. Lebih baik pegang handphone anda sambil flipping acara televisi atau putar kembali koleki lagu-lagu favorit anda. Karena tak ada gunanya belajar dan mati-matian berusaha menyelesaikan pekerjaan jika niatnya saja tak ada. Seperti yang terjadi pada saya saat ini. Baru 10 menit mempeajari Political Economist sudah beralih mengerjakan panduan yang gak jelas ini.
Friday, September 4, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment